Aryeh Goretsky, peneliti di perusahaan perangkat lunak antivirus ESET, mengatakan bahwa Windows 8 adalah versi Windows yang paling aman yang pernah dirilis. Tetapi ia menekankan bahwa hal ini tidak berarti bahwa penggunanya bebas resiko.
"Setelah meninjau lapisan teknologi yang digunakan oleh Microsoft untuk melindungi Windows 8,kami berpendapat bahwa itu adalah versi yang paling aman dari Microsoft Windows untuk saat ini.Tapi bagaimanapun juga, bukan berarti windows 8 kebal terhadap semua ancaman: ada satu hal yang kita telah saksikan dari waktu ke waktu, bahwa para pembuat malware beradaptasi untuk mengambil keuntungan dari teknologi yang sedang tren, "Goretsky berkata.
Microsoft memperkenalkan “Early Launch Anti-Malware" juga dikenal sebagai ELAM,sebuah software anti-malmware buatan Microsoft yang mampu lebih dulu berjalan sebelum aplikasi jahat pada sistem boot.
Dalam kasus ini file yang terinfeksi mampu berjalan sebelum produk antivirus, artinya virus berpeluang menonaktifkan sistem keamanan sepenuhnya dan memungkinkan untuk menjalankan aplikasi berbahaya lainnya.
"Fungsi lanjutan untuk memori dan manipulasi disk akan berguna untuk meningkatkan kemampuan deteksi dan penghapusan pada sebuah program anti-malware."jelas Goretsky.
Sangat penting untuk dicatat bahwa bagaimanapun ELAM bukan merupakan produk penghapus malware, tetapi hanya fitur keamanan yang ditujukan untuk memblokir kode terinfeksi yang akan mengganggu sistem, peneliti keamanan menjelaskan.
Produk anti-virus masih dibutuhkan, ia menambahkan, namun Microsoft juga telah meningkatkan kawasan ini dengan merilis versi terbaru dari Windows Defender.
"Driver perangkat ELAM dibatasi, hanya menggunakan memori 128MB untuk penyimpanan baik itu kode program maupun data. Lebih penting lagi, ia tidak memiliki kemampuan untuk menghapus malware. ELAM hanyalah teknologi pendeteksi pada poin ini, "Gorestky menyimpulkan.